Kamis, 28 Oktober 2021, Jam 09.00 WIB
SUMSEL – Dalam mencapai target 50 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan Literasi di bidang Digital hingga 2024 oleh Presiden Jokowi, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL merupakan 4 (empat) pilar yang diberikan dalam kegiatan webinar Literasi Digital 2021.
Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru menjadi keynote speaker dalam webinar dengan tema besar MENJAGA DAN MENDIDIK ANAK DI ERA DIGITAL, yang dipaparkan oleh para nara sumber Nasional dan Lokal yang mempunyai kompetensi di bidangnya serta seorang Key Opinion Leader yang memberikan sharing session di akhir webinar.
Anak jaman digital selalu aktif dalam berinternet maupun di media sosial, tapi harus diingatkan agar berhati hati karena adanya rekam jejak digital yang sulit dihapus seperti yang dipaparkan oleh Dr. Bevaola Kusumasari, Dosen Fisipol UGM.
Jejak digital yang ditinggalkan saat kita mengunjungi situs tertentu, komentar di media sosial, foto yang diunggah dan saat transaksi belanja online. Ada 2 jenis jejak digital yaitu pasif (tidak disengaja) seperti situs web yang dikunjungi, alamat IP dan lokasi, sedangkan jejak aktif (disengaja) saat komentar di media sosial, data yang kita isi di formulir daring dan sebagainya.
Oleg Sachabakhtiar, Creative Director Noah mengajak anak generasi muda untuk berkawan,berkarya dan berbagi yang positif di media digital. Berkawan adalah menjaga emosi dan saling menghargai satu sama lainnya, berkarya adalah menghasilkan sesuatu yang berguna dan asli (tidak jiplak) sedangkan berbagi adalah mencapai suatu tujuan dengan memetik manfaat yang tepat. Buatlah konten yang berkualitas, mudah dibaca, mudah di ingat dan inspiratif.
Ivy Yusika, S.Pd.,M.Pd membahas tentang bahaya pornografi bagi perkembangan otak anak, dimana anak adalah sebagai pelaku ataupun korban dari pornografi. Peran orang tua, guru dan pemerintah sangat penting dalam menjaga, mengawasi dan melindungi anak dari kasus pornografi, terutama saat anak sudah mulai kecanduan.
Disamping itu, selain kerusakan otak juga berdampak menjadi korban pelecehan seksual, kecanduan, juga prestasi akan menurun yang berakibat masa depan menjadi suram. Sri Mulyani, S.Pd Guru SMPN 4 Lahat menjelaskan contoh masyarakat digital antara lain digital citizenship (teknologi untuk kepentingan pemerintah), lifestyle (teknlogi untuk kehidupan sehari hari) dan digital commerce (transaksi online), sedangkan 3 aspek penting dalam membangun budaya digital yaitu Participation (berkontribusi bersama), Remediation (merubah budaya lam menjadi baru) dan Bricolage (hal yang sudah ada sebelumnya menjadi hal baru).
Key Opinion Leader oleh Bemby Noor, Influencer dan Composer yang mengingatkan kita terutama orang tua untuk selalu mendampingi anak dalam aktifitasnya di dunia maya dan berikan ruang untuk berkarya sesuai dengan bakatnya sehingga akan menjadi anak yang berprestasi baik di dunia nyata maupun di dunia maya. (yud)