Gowa Sulsel (KlewangNews.Com) Dalam perencanaan pembangunan dan pelaksanaannya dengan niat baiktulus demi kepentingan dan kebutuhan masyarakat pasti ada tantangan yang merupakan variatif dinamika kehidupan sosial di mana dan kapan saja.
Demikian diungkapkan Kepala Desa (Kades) Bontobiraeng Selatan, Muh.Hatta Daeng Nai.
Kades Bontobiraeng Selatan, Daeng Nai panggilan akrab Muhammad Hatta yang baru balik rapat kerja Nasional (rakernas) APDESI mengatakan, sejak awal menakhodai desa dengan membangun sarana prasarana infrastruktur di Dusun Kacci Kacci sudah diperhadapkan tantangan dengan laporan penyimpangan dan penyelewengan.
Padahal perencanaan pembangunan infrastruktur itu dikerjakan sesuai dengan rencana anggaran belanja (RAB) dan lolos pengecekan dan penilaian Inspektorat kabupaten.
Tantangan berikutnya, bukan cuma itu.Bahkan, program PTSL yang sekarang bergulir, 2021.
Isu miring kembali mencuat dengan pungutan Rp.250.000/bidang sebelum waktu pelaksanaan, 2022.
Padahal berkat usaha perjuangan melobby di BPN Gowa, akhirnya Desa Bontobiraeng Selatan kembali’mendapat bagian/jata tahun ini, 2021 seperti yang terpublis kemarin dulu.
Menurutnya, ada sebahagian oknum baik itu warga maupun bukan, belum mengetahui persis duduk masalah sudah bergerak dan berbicara bermuara pitnah, ujanya.:(
Tapi sudahlah dan tak usah dipikirkan, terlebih jadi beban pikiran dan mental, tutur Daeng Nai.
Hanya saja ke depan harapnya, meskipun itu merupakan tantangan yang harus dihadapi dan di jawab, persoalannya menyita dan waktu terbuang, tidak produktif.
Menurutnya, terbaik saling mendukung dan tersamar alias tidak jelas, abu abu kordinasikan alias konsultasikan demi membangun desa, harapnya, semoga.(Yusuf/Omank)(Ed.budi)