/a>

Ketahui Kelima Hal Menarik Ajang PON XX Papua

Jakarta: Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua akan segera digelar pada 2-15 Oktober 2021 mendatang.

Ajang PON ke-20 ini juga didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan mengklaim bahwa gelaran yang populer dengan sebutan PON XX Papua itu tidak akan kalah seru jika dibandingkan Olimpiade Tokyo 2020 yang baru saja berakhir pada awal bulan ini.

Selain menghadirkan venue bertaraf internasional, PON ini juga mengambil beberapa fasilitas dari kekayaan alam dan budaya Papua. Hal itu diungkapkan melalui akun Instagram @kemenparekraf.ri, pada 24 Agustus 2021 lalu.

Lalu apa saja hal menarik yang dapat menarik perhatian para penonton selama pegelaran ajang olahraga ini? berikut ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber, diantaranya.

1. Mempertimbangkan Keamanan

Sama seperti Olimpiade Tokyo, PON XX Papua seharusnya diadakan pada 2020. Namun karena pandemi Covid-19 membuat pemerintah terpaksa menunda gelaran PON ini sebelum akhirnya menggantinya pada Oktober mendatang. “Saat perkembangan situasi nasional, kesehatan, dan infrastruktur lebih siap,” tulis unggahan tersebut.

2. Cakupan wilayah yang luas

PON sebelumnya biasanya dilakukan tak lebih dari dua kota. Namun PON di Papua 2021 menjangkau empat lokasi, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Penyelenggaraan cabang olahraga (cabor) yang dikompetisikan juga terbagi di empat kota/kabupaten itu, yakni Kota Jayapura meliputi 15 cabor dengan 21 nomor disiplin, Kabupaten Jayapura menggelar 14 cabor dengan 22 nomor disiplin, Kabupaten Mimika dengan sembilan cabor dengan 12 nomor disiplin. Terakhir, Kabupaten Merauke dengan enam cabor dengan enam nomor disiplin.

3. Gunakan Stadion Lukas Enembe

Hal unik terjadi saat digunakananya Stadion Lukas Enembe sebagai salah satu venue olahraga, Stadion yang diambil dari nama pahlawan asal Papua memiliki taraf Internasional dengan konsep dan filosofinya diangkat dari dari kekayaan alam dan budaya Papua.

“Stadion Lukas Enembe misalnya. Stadion yang dipersiapkan khusus untuk menyambut PON XX ini menyerupai bentuk “Honai” atau rumah adat Papua ditambah fasad baja dengan ukiran tradisional Papua,” terang unggahan tersebut.

Stadion ini juga telah memenuhi standar internasional. Lapangan sepak bola sesuai standar FIFA, sarana atletik dengan standar IAAF, dan arena akuatik bersertifikasi FINA.

4. Noken Ikon Papua

Saat PON diselenggarakan nanti, pihak penyelenggara akan menjadikan 25 ribu noken sebagai official merchandise untuk PON XX bagi atlet dan offisial. “Merchandise ini terwujud dengan kolaborasi BP PON dengan mama-mama Papua yang juga diberikan lokasi untuk menjual noken Papua ini,” tulis unggahan itu.

Noken merupakan ikon kearifan lokal Papua sebagai alat untuk membawa barang barang. Noken juga diakui UNESCO sebagai warisan kebudayaan tak benda.

5. Maskot Endemik Papua

Dua maskot Papua, Kangpho atau kangguru pohon dan Drawa atau cendrawasih dipilih menjadi Maskot Endemik Papua. Keduanya kini menjadi hewan yang dilindungi di Indonesia sekaligus menjadi maskot PON XX Papua.

Hewan kangguru pohon atau “Kangpho” merupakan salah satu hewan endemik langka yang populasinya menurun hingga 80 persen sejak penemuannya pada 1990. Sedangkan cendrawasih, atau ikon “Drawa”, juga merupakan hewan yang dilindungi karena rentan terhadap perburuan ataupun perdagangan ilegal.

“Adanya dua maskot ini diharapkan dapat memberi pemahaman akan keragaman alam Papua yang patut kita jaga bersama,” tutup unggahan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *